Laman

Senin, 21 Maret 2011

Sujud

Kali ini saya ingin menuangkan sebuah pemikiran berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang saya lihat dan rasakan yaitu tentang sujud.  Sebelumnya mari kita lihat dulu bersama-sama arti dari sujud.
Secara bahasa kata sujûd (سُجُوْد) berarti “meletakkan kening ke atas permukaan bumi, merendahkan diri, dengan maksud menghormat”. Arti lain dari kata ini ialah “merendahkan diri” atau “menghinakan diri”. Arti hakikat dari sujûd adalah “suatu bentuk perbuatan tertinggi yang dilakukan oleh orang atau sesuatu dengan cara merendahkan diri di hadapan yang dihormatinya”. Pengertian ini sifatnya umum, baik bagi makhluk yang berakal maupun yang tidak berakal. Secara terminologis kata ini berarti “pernyataan ketaatan seorang hamba kepada Allah Swt. dengan cara meletakkan kedua kaki, kedua lutut, kedua tangan, dan muka di atas lantai (tanah) sambil menghadap ke arah kiblat”.
Meletakkan kening ke atas permukaan bumi hanya salah satu bentuk amal, tetapi intinya merendahkan diri untuk menghormati, meskipun tidak dalam bentuk itu. Oleh karena itu, kata sujûd di dalam Alquran dipakai untuk menunjukkan perbuatan sujud, baik yang dilakukan oleh manusia, malaikat, maupun oleh makhluk lainnya, seperti bintang dan pepohonan.
Dalam sujudlah terdapat momen-momen yang sesuai untuk merendahkan diri seorang hamba di hadapan Khaliknya yang Maha Agung. ketika bersujud seorang mukmin akan dapat merasakan seolah-olah sedang berhadapan dengan Allah. karenannya ketika seorang mukmin bersujud dengan khusuk mereka mencurahkan segala isi hatinya, mengadukan dirinya dan kesedihannya kepada Allah, maka iapun merasakan timbulnya suatu yang dapat menghilangkan kepedihan dan kesusahannya, kelapangan dada serta kemudahan persoalannya hanya kepada Allah SWT.
Saya tertarik sekali dengan Arti hakikat dari sujûd yaitu “suatu bentuk perbuatan tertinggi yang dilakukan oleh orang atau sesuatu dengan cara merendahkan diri di hadapan yang dihormatinya”. dan juga kalimat  “Meletakkan kening ke atas permukaan bumi hanya salah satu bentuk amal, tetapi intinya merendahkan diri untuk menghormati, meskipun tidak dalam bentuk itu”.
Apa yang menyebabkan saya tertarik akan hal ini ?, Berdasarkan pengamatan, pengalaman yang saya rasakan pengertian dari sujud  lebih banyak tertumpu pada saat melakukan sujud dalam shalat dengan bacaan “subhanarabbiyala’lawabihamdih”, itulah yang dinamakan dengan sujud. Tetapi ternyata pengertian sujud tidak hanya itu tetapi mengandung pengertian yang lebih luas. Permasalahan yang sering muncul juga adalah ketika kita sujud dalam shalat tapi kita tidak sujud. Wah ganjil sekali , orang sujud dikatakan tidak sujud, apa maksudnya?.  Maksudnya adalah walaupun kita sujud tapi hati kita tidak sujud atau tunduk. Silahkan saja lihat hati kita masing-masing, ketika kita sujud apakah sudah betul-betul sujud atau hanya gerakan dan bacaannya saja yang sujud. Sedangkan pengertian dari sujud tadi adalah tunduk. Kalau sudah tunduk Alhamdulillah kalau belum mari kita perbaiki atau mari kita sujud luar dan dalam (gerakan dan hati).
Saya ingin mencoba melihat pengertian lain  dari sujud diantara pengertian sujud yang luas tadi.
Kita sering mendengar kata  “hamba atau abdi”, yaitu orang yang  menghambakan diri; berbakti :berjanji akan benar-benar mengabdi kepada orang yang patut dia abdi. Dalam ajaran islam berarti kita mengabdikan diri kita kepada Allah dan rasulnya. Apabila hati kita sepenuhnya ditujukan kepada orang yang  kita abdikan dalam kehidupan sehari-hari berarti kita juga melaksanakan sujud dalam arti yang luas. Apabila dalam keseharian saja kita selalu tunduk/sujud apalagi dalam shalat, apalagi dalam sujud.
Dari sini juga muncul sebuah pertanyaan, Kenapa pengertian sujud yang kita pahami dan laksanakan hanya sebatas dalam shalat saja. Menurut saya ada beberapa hal yang menyebabkannya :
  1. Sujud dalam shalat adalah ajaran Islam yang berbahasa Arab, atau berasal dari Arab, atau bahasa Ibu dari Nabi Muhammad SAW. Ketika Islam dengan ajaran-ajarannya disampaikan kepada kita di Indonesia yang mempunyai bahasa berbeda, maka yang lebih diutamakan adalah penyampaian/dakwah  yang mendasar tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan. Sehingga ketika kita berislam dan mengerjakan syariatnya yang banyak kita ketahui hanya cara mengerjakannya dan bacaannya saja. Bagi bangsa Arab atau yang mengerti bahasa Arab mereka sudah paham maksudnya, sedangkan kita yang mempunyai bahasa berbeda akan mengalami kesulitan untuk memahaminya secara lebih dalam.
  2. Kesalahan kita yang tidak mau belajar, kita berislam kebanyakannya hanya karena keturunan atau ikut-ikutan, sehingga hal ini sering menjerumuskan kita. Kenapa dikatakan menjerumuskan karena kita islam hanya sampai pada syariatnya saja, mengerjakannya hanya berdasarkan yang dilihat, yang di dengar, dan belum sampai pada ajaran islam secara keseluruhan yaitu syariat dan hakikat atau zhahir dan bathin. Padahal sekarang ini sudah banyak sekali guru-guru, kitab-kitab yang berbahasa Indonesia yang memudahkan kita untuk belajar.
Lirik Lagu Opick dan Amanda

Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Bersabar taat pada Allah
Menjaga keikhlasannya
Semoga dirimu, semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatNya
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan

Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Semoga dirimu semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatnya
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Hilanglah semua perbedaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Bersyukur padamu ya Allah
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu


Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar