Laman

Rabu, 30 Maret 2011

Nafsu

Untuk membedakan antara nafsu manusia dan hati nurani (kehendak Allah), menurut saya mudah saja yaitu dengan cara menghilangkan keakuan (ego). Sepanjang keakuan kita ada berarti masih ada dua nafsu /kehendak, saya tidak menyebutkan lagi dengan kata nafsu tapi kehendak. yaitu kehendak manusia dan kehendak Allah. Mari kita lihat kenapa Rasulullah menyebutkan diri beliau dengan sebutan abdi atau hamba, hamba adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa. Tidak kuasa, tidak berkehendak, tidak berilmu, tidak hidup, tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak bisa berkata-kata. Semuanya kepunyaan Allah, makanya hamba itu adalah pangkat tertinggi bagi manusia karena sudah bisa menghilangkan keakuannya. Dan nantinya orang yang dimintai pertanggung-jawabannya oleh Allah adalah karena keakuan manusia itu sendiri. Maaf walaupun shalat tapi kita mengakui , yang melakukannya , maka tetap akan diminta pertanggung-jawabannya.
kehendak(iradah) kalau dilihat dari syariat/fiqih apabila baik dikatakan berasal dari Allah, sedangkan apabila tidak baik berasal dari kita, karena itu oleh orang-orang sufi kehendak dibagi menjadi 7 tingkatan :
1. Kehendak amarah
2. Kehendak lawwamah
3. Kehendak Muthmainnah
4. Kehendak Mulhimah
5. Kehendak Aradhiyah
6. Kehendak Mardhiyah
7. Kehendak Kamilah
Nomor 1 dan 2 adalah kehendak dari manusia yang tidak baik, sedangkan nomor 3 sampai nomor 7 adalah kehendak yang datang dari Allah. Seorang manusia yang sudah mencapai tingkatan hamba atau abdi berada pada tingkatan ke 7 yaitu kehendak kamilah atau kehendak yang sempurna karena tidak ada pengakuan lagi, sehingga dikatakan pangkat tertinggi bagi seorang manusia. Makanya jangan mengaku sebagai seorang hamba apabila kehendaknya masih nomor 1 dan nomor 2 pada diri kita. 
Kalau kita kaitkan dengan indra ke 6, tingkatan 3 sampai 7 itulah yang dinamakan dengan indra ke 6. SedangkanPanca indra yang lima (mendengar, melihat, mencium, merasa (lidah). dan meraba) atau dalam ilmu tauhid/sifat 20 dinamakan qudrah, iradah, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam adalah rasa yang kasar. Sedangkan indra ke 6 adalah rasa yang halus atau lembut yang dalam sifat 20 (tauhid) dinamakan qadirun, muridun, a’limun, hayyun, sami’un, bashirun,muttakalimun karena semua berhubungan dengan kehendak Allah.
Ada ungkapan yang berbunyi “Allah punya kuasa, Iblis punya kepandaian/bisa, manusia punya rasa”. Alat yang dijadikan Allah untuk manusia agar dapat mengenal Allah adalah rasa. Melalui rasa inilah manusia bisa merasakan adanya Allah dan bisa merasakan bersatu dengan Allah, tapi ingat rasa bersatu ini tidak sama dengan bersatunya antara 2 benda. Rasa bersatu ini juga diberikan Allah kepada tiap manusia tidak sama, sangat bergantung pada anugerah Allah. Rasa inilah yang membawa keyakinan manusia untuk beriman dengan Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan. Rasa inilah yang menghubungkan antara alam kasar dengan alam yang lembut, antara alam nyata (syahadah) dengan alam ghaib dan antara makhluk (manusia) dengan Allah. Supaya tidak ada pengakuan, Janganlah merasa bisa tapi hendaklah bisa merasakan. Apabila kita merasa pandai/bisa berarti kita mengikuti atau mengakui kepunyaan iblis atau syaithan. Apabila kita merasa kuasa berarti mengakui hak Allah karena mengambil selendang-Nya yang akhirnya menjadikan kita sombong.
Kalau kita hubungkan dengan dalil “awal agama adalah mengenal Allah”, dalil untuk mengenal Allah adalah “barang siapa yang mengenal dirinya maka ia akan kenal dengan Tuhannya, dan siapa yang sudah kenal akan Tuhannya maka ia tidak kenal lagi dengan dirinya”. Apabila merasa kenal dengan dirinya maka akan lahir pengakuan, pengakuan dalam segala hal dan bentuk. Apabila manusia sudah kenal dengan Tuhan maka janganlah ada lagi pengakuan dirinya. Sumber masalah dari manusia itu adalah karena adanya pengakuan manusia itu sendiri terhadap dirinya. Lupa untuk menyerahkannya kepada Al Khaliq. Pengakuan dirinya ada, maka kehendaknya juga ada, apabila pengakuan tidak ada maka seorang hamba akan merasakan kehendak Allah.
Maaf dengan segala kekurangannya
Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar