Laman

Minggu, 10 April 2011

Spritualis Antagonis

Kenapa dengan sebutan spritualis antagonis, karena saya teringat dengan nyanyian Ahmad Albar, dengan judul “Panggung Sandiwara”, diantara baitnya berbunyi “Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah…”. Kelompok spritualis inilah yang jadi pemeran antagonisnya dalam panggung sandiwara. Betulkah spritualis itu antagonis ?
Mari kita jawab dan telaah bersama  dengan kepala dingin dan hati yang tenang, karena semuanya akan mendatang inspirasi yang bagus . Apalagi kalau menulis, perlu pemikiran yang tenang, karena ketenangan adalah awal  dan didalam kecerdasan. Juga apabila dalam ketenangan  maka pemikiran yang disampaikan juga menjadi lebih obyektif. Tapi walau bagaimanapun juga menulis sesuatu itu kita tidak pernah obyektif seratus persen,  karena di dalam obyektivitas masih ada subyektivitas, begitu juga sebaliknya , di dalam subyetivitas masih ada obyektivitas, karena masih ada keakuannya, silahkan anda menilainya.
Saya ingin memaparkan dulu dari cara mendapatkan ilmu spiritual itu,  dilihat latar belakang belajar, dari siapa dan bagaimana cara dia mendapatkan ilmu tersebut. Karena bagaimanapun juga ilmu, watak, dan cara pandang, wawasan, serta keinginan  dari seorang guru akan sangat berpengaruh pada muridnya.
Dalam hal mendapatkan ilmu spritual ini biasanya ada 3    :
1)     Belajarnya dari tempat-tempat yang umum atau kepada guru-guru yang masyhur, terkenal,     Kalau didengar,
dibaca, tidak mengandung ajaran-ajaran yang menyimpang, berbeda,  sehingga sebagian besar orang bisa menerimanya. Dalam pembelajaran islam biasanya yang dijadikan tempatnya adalah masjid, mushalla, rumah-rumah ibadah, atau tempat-tempat khusus.  Jemaah yang hadir juga tidak terbatas pada kelompok, golongan, tingkatan, dan lain sebagainya,  siapa saja yang ingin belajar  silahkan datang. Mereka yang  belajar atau dididik dari hasil pengajian ini biasanya  dimasyarakat juga punya sikap yang  umum, netral dan juga bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat umum.  Metode pembelajaranpun  hanya satu arah, guru lebih dominan dalam penyampaian, bahkan si murid hanya sebagai pendengar yang baik, ada pertanyaan hanya sedikit, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Akibat hanya mendengarkan, pasif,  maka sebagian besar dari muridnya tidak bisa memahaminya secara lebih mendalam dan khusus. Sedangkan ilmu yang khusus diberikan oleh gurunya  memerlukan waktu yang khusus, murid yang khusus yang bisa dipercaya oleh gurunya,  dapat merahasiakan ilmu dan dapat memegang rahasia itu.

2)     Belajar dari guru-guru yang tersembunyi, tidak terkenal, dan tidak masyhur. Bagi kelompok atau individu yang belajar pada tingkatan yang kedua ini produknya sudah mulai berbeda dengan tingkatan pertama.  Kenapa berbeda, karena ilmu, pandangan, cara, wawasan dalam pembelajaran  juga berbeda dengan tingkatan  yang pertama. Dalam  cara belajar saja sangat  nampak perbedaannya.  Kalau pembelajaran  tingkat pertama  biasanya yang lebih dominan adalah para guru/pengajarnya. Bisa dikatakan waktu sepenuhnya diisi oleh guru selama pembelajaran tersebut.  Sedangkan pembelajaran yang kedua,  pembicaraan tidak hanya  satu arah (antara guru dan murid), tapi sudah menjadi multi arah. Guru dan murid bebas mengemukan masalah, pandangan yang ada pada mereka, terjadi diskusi yang sangat menarik, tidak menjemukan, waktu terasa singkat. Dan yang lebih besar didapatkan adalah  si murid menjadi terampil berbicara, terampil berlogika, memahami ilmu yang didapatnya secara mendalam karena pembelajarannya berangkat dari masalah yang dihadapi si murid.
Yang disampaikan juga biasanya tanpa pedoman/buku sebagai sumber pembelajaran, tapi langsung berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini yang mereka ajarkan sehingga menjadi terfokus dan terkonsentrasi. Wajarlah ketika si murid keluar dari padepokan itu menjadi orang yang terampil berbicara dan berlogika dan ketika bertemu dengan murid produk tingkat pertama, terjadi diskusi maka akhirnyayang banyak bicara, berlogika adalah produk padepokan kedua.  Karena dalam pembelajaran sudah dibekali dengan keterampilan berbicara dan berlogika ditambah dengan rasa keyakinan yang mereka miliki hasil dari tempaan tersebut.
Ilmu yang mereka sampaikan juga biasa lebih khusus, tidak  bertele-tele, langsung ke masalah dengan alasan supaya dari sekarang mulai dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Cuma dalam pergaulan  biasanya kelompok ini sering mengkritisi  ajaran, paham, budaya, pandangan, adat dan kegiatan yang umum  di masyarakat, sehingga mereka akhirnya dijauhi , yang membawa mereka membentuk komunitas sendiri.
Seringkali ilmu yang rahasia yang diajarkan oleh guru-guru umum,  pada kelompok yang kedua ini tidak ada rahasia lagi, bahkan sangat dibuka dan terbuka, tidak tersembunyi dan disembunyikan lagi. Tergantung pada  murid saja lagi untuk melatih dan mengamalkan  dari ilmu itu. Itulah sebabnya keika kelompok kedua ini berbicara ditengah umum banyak yang tidak diterima oleh masyarakat. Bawaan bebas, terbuka, tidak tersembunyi, tidak rahasia pada waktu pembelajaran keluar pada pembicaraan dan tingkah laku mereka sehari-hari.
Keluarlah sebutan dari masyarakat umum, sesat, menyimpang, kafir, ilmu syaitan, ilmu dukun, ilmu bathin, tenaga dalam,  dan lain sebagainya, maklum mereka  berkata  demikian karena tidak tahu.

3       Pembelajaran Gabungan, maksudnya  adalah mereka yang belajar dari guru-guru masyhur dan tersembunyi. Biasanya produk gabungan ini sering bersikap dan berada di tengah-tengah, sebagai penetral dari  kedua  kelompok masyarakat yang berbeda komunitas ini. Dia bisa masuk pada kelompok pertama juga bisa masuk pada kelompok kedua. Kenapa bisa masuk karena ilmu yang diajarkan oleh kedua kelompok ini dia dapat dan diketahui, sehingga dapat menyesuaikan diri.

Dari adanya tiga produk cara pembelajaran tersebut, nampaknya yang paling vocal menyuarakan isi hatinya adalahkelompok yang kedua. Dengan cara belajar  tanpa aturan yang berbelit-belit  mereka mendapatkan ilmu spiritual.Mereka ingin mendobrak pemikiran masyarakat umum yang selalu melihat untung dan rugi, atau dari siapa, olehsiapa, dan untuk apa.

Namun kalau ditelusuri lebih jauh lagi,  ketiga   macam pembelajaran spiritual tadi, ternyata juga hanya cara mendapatkannya yang berbeda. Tapi pada dasarnya apabila seseorang sudah masuk penganut spritualis sejati, maka jiwa kebebasannya akan selalu menempel. Mereka tidak mau lagi terikat dengan pandangan, wawasan masyarakat karena mereka sudah mempunyai cara pandang sendiri yang mereka yakini.  Perkataan dan perbuatannya mereka siap mempertanggungjawabkan. Mengapa ?, karena mereka berpegang pada keyakinan yang mereka anggap benar dan baik untuk mereka bukan untuk orang lain.  Mereka adalah penganut demokrat sejati, lakon apapun yang diperankan kepada mereka, mereka akan sanggup melakukannya. Mereka juga sudah punya antisipasi dalam tindakan dan perbuatannya.  mau tahu antisipasi mereka, mudah saja,  yaitu “jangan hanya mengharapkan kesenangan tapi bersiaplah  untuk menerima  yang tidak menyenangkan”. Wajarlah kemudian mereka muncul dengan sosok yang berbeda, dan tidak menghiraukan lagi pandangan masyarakat terhadap mereka.

Kenapa Gusdur kontroversial ?, kenapa Ahmad Dhani kontroversial , maaf ya Gusdur dan keluarganya (semoga dalam kebaikan dunia dan akhirat),  untuk mas Ahmad Dhani dijadikan contoh,maaf ya  biar ga ada senggolan nantinya, tulisan ini juga hanya pengamatan,  benar atau salah mereka saja yang tahu. Kenapa tidak memasukkan  hanya  mereka dan Allah saja yang tahu, tidak perlu saya jawab karena yang bersangkutan juga kalau terbaca , mereka akan maklum dan tersenyum.
Perbuatan  dan tingkah laku spritualis,  yang  telah mempunyai keyakinan  yang dalam tidak akan mudah diterjang badai atau masalah apapun. Dijauhkan, diasingkan, diblokade, di embargo, diisolasi, dicemoohkan tidak akan menggoyahkan tingkah laku dan perbuatan mereka.  Mereka jalan terus walau selalu mendapat tantangan, hambatan, gangguan, ancaman, yang pada akhirnya masyarakat penilainya juga akan terbagi dua, yaitu suka dan tidak suka.
Contoh lain yang tidak kalah hangat beritanya adalah ketika Aa Gim melaksanakan pernikahannya yang kedua, muncul reaksi masyarakat yang pro dan kontra, apalagi wanitanya… wah luar biasa tantangannya. Dengan berbagai alasan mereka kemukakan dan sampaikan bahkan sampai pada tindakan pengasingan, bagi yang kontra. Bagaimana Aa Gim menyikapinya, beliau tetap jalan  dengan segala resiko yang harus dihadapi. Orang lain banyak menyayangkan dengan tindakan  ini, karena kalau dihitung dengan matematika manusia,  banyak sekali kerugiannya, apakah Aa Gim tidak menghitungnya, beliau juga menghitungnya tapi alat perhitungannya berbeda dengan orang banyak, yaitu memakai matematika Allah. hehehehehe….. apa itu matematika Allah, silahkan cari sendiri… saya ada terbaca “Allah tidak pandai  matematika”. Silahkan dicari di internet! agar paham dulu,baru komen atau nilai.
Ternyata tindakan spritualis antagonis berangkat dari sebuah keyakinan, sedangkan kita tindakannya banyak berangkat dari perhitungan matematika (matematika manusia), logika, ekonomi yang masih memperhitungkan untung dan rugi.

Terima kasih.
Wassalam

1 komentar:

  1. ENERGI HAQ NUSANTARA Potensi Ruhani/ Penembusan/Tembus Pandang
    (amalan ini diklankan oleh pijar bangsa dimajalah misteri yang sangat bombastis/sangat memikat dan sangat dilebih lebihkan, harga amalan 95 juta rupiah)
    HATI HATI PENIPUAN OLEH PIJAR BANGSA PENIPU BINTARA BEKASI DAN BABUSSALAM PENIPU BINTARA BEKASI

    1BASMALLAH
    Bismillahir rahmanir rahim
    2. ISTIGHFAR
    Asthaghfirullaahal azhiim
    3. SYAHADAT
    Asyahadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah
    4. SHOLAWAT
    Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihi wa sallam
    5. HAUQOLAH
    Bismillaahi alhamdulillaahi tawakkaltu alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illa billah
    6. SURAT AL FATIHAH
    7. Allahu yaa lathiif - Yaa Kafii, Allahu Yaa Latiif – Yaa safii
    Allahu laa ilaha ilallah
    Dzikir Lisan
    Laa ilaah ilallah 165 x
    8. Dzikir Nafi Isbat
    - Illahi anta maqshuudi wa ridhoka mathlubi
    - Tarik Nafas dan tahan diperut
    Laa ilaah ilallah 1 X s/d 21X
    Muhammad Rosulullah
    - Illahi anta maqshuudi wa ridhoka mathlubi
    - Buang Nafas
    9. allaahummaj’alna fii quluubinaa nuura, wa fii sam’inaa nuuraa, wa fii basharinnaa nuura, wa ‘an yamininaa nuura, wa’an syimaalinaa nuura, wa min khalfinaa nuura, wa min amaaminaa nuura, wa min ‘ashabinaa nuura, wa fii daaminaa nuura, wa fii lahminaa nuura, wa fii sya’rinaa nuura,wa fii lisaninaa nuura, wa fii aidiyanaa nuura, wa fii rijlaininaa nuura, waj’alil basharinaa nuura birahmatika yaa arhamar-raahimiin, Allaahumma nawwir quluubana bi zikri Laa Ilaaha ilallah.wa aksif asraarinaa bi dzikrii Allah – Allah, wa asrah arwaahinaa bi dzikri Hu Allah – Hu Allah.Allaahumma nawwir quluubana bi nuuri hidayatika kamaa nawartal ardha bi nuuri syamsika abadan abada. Allaahumma thahir quluubana ‘anisy-syirki wal kuffari wan-nifaaqi biramatika ya arhamar raahimin
    10. Ilaahi Robbi zidni ilman. Ilaahi robbi Zidni Fiika Tokhoyyuron
    11. Allahumma ‘idfa’nal bala’ wal waba’ wa qoidal khasirina wal khasidra waz-zholimiina
    12. DOA SAPU JAGAD
    Rabbanaa aatina fid-dunia hasanah wafil aakhirati hasanah wa qinaa azaaban naar
    13. SHOLAWAT PENUTUP
    Wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
    14. SYUKUR (HAMDALAH)
    Wal hadulillaahir rabbil ‘aalamiin.
    silahkan diamalkan bagi yang mau tidak mau mengamalkan tidak menjadi masalah, ini gratis kalau beli di babussalam bintara bekasi harga diatas 95 juta rupiah

    HATI HATI PENIPUAN OLEH PIJAR BANGSA PENIPU BINTARA BEKASI DAN BABUSSALAM PENIPU BINTARA BEKASI

    BalasHapus