Laman

Minggu, 05 Juni 2011

Kesan Tanpa Hilang

Sering kita mendengar dalam pembicaraan,  dalam obrolan  sehari-hari kalimat "Hilang Tanpa  Kesan", artinya ketidakhadiran,  kepergian  seseorang yang hilang begitu saja  "tanpa  berita  dan tanpa kesan".   Apa yang menyebabkan istilah Hilang Tanpa Kesan itu sering dibicarakan, padahal setiap ada komunikasi atau berhubungan dengan pihak lain tidak mungkin hilang atau "Kesan Tanpa Hilang"   bukan "Hilang Tanpa Kesan".
Apabila kita memaknai kalimat "Hilang Tanpa Kesan"  dan  "Kesan Tanpa  Hilang", maka "Hilang Tanpa Kesan ", adalah perginya seseorang tanpa kesan yang baik atau tanpa berita, menghilang begitu saja. Sedangkan "Kesan Tanpa Hilang", artinya adalah, dalam berkomunikasi dengan seseorang, positif atau negatif yang  terjadi,  kesannya tidak akan pernah hilang atau selalu ada.  Cuma kalimat "Hilang Tanpa Kesan", menghendaki  agar dalam pergaulan, dalam berkomunikasi, diusahakan agar terjadi kesan yang positif.  

Sekarang kita melihat, kenapa kalimat "Hilang Tanpa Kesan", terkatakan oleh seseorang baik melalui tulisan maupun lisan? , mari kita ikuti uraiannya berikut ini.  
Setelah  ditelusuri lebih jauh "Hilang Tanpa Kesan",  itu terlontar disebabkan oleh adanya sesuatu dimana kita tidak bisa menerima kondisi itu atau belum tercapai  keinginan sehingga mendatangkan kekecewaan.  Pelampiasan dari kekecewaan ini bermacam-macam, ada yang marah, ada yang menangis, ada yang dendam, ada yang benci, ada yang menjauhi, ada yang melawan, ada yang minta bantuan. 
Kekecewaan dalam bentuk apa pun juga, sudah pasti ditimbulkan  karena merasa dirinya dirugikan, lahir maupun batin. Hal ini adalah lumrah bagi manusia karena manusia mempunyai ego/aku. Si aku,  seringkali juga meluas sifatnya menjadi si kami, keluargaku, golonganku, bangsaku, partaiku, sahabatku. Nampak sekali pada kehidupan kita sehari-hari saat ini baik bidang sosial, agama, ekonoi, politik dan sebagainya  yang merupakan cermin  kekecewaan yang melahirkan perbedaaan pandangan, ketidakcocokan, dan tindakan yang brutal adalah  kerusuhan. Semuanya itu disebabkan oleh si ego yang selalu ingin senang, oleh karena itu kalau dia tidak dibikin senang, dan bahagia  kecewalah dia. 

"Hilang Tanpa Kesan", adalah sebuah kalimat yang sering diucapkan dengan santai, dengan basa-basi, dengan canda, tapi tanpa kita sadari, kita sudah masuk pada keegoan, dimana ego inilah yang sering membawa kita pada titik terendah dari komunikasi.  Lebih jauh lagi bisa melupakan kita pada kebaikan seseorang, sehingga yang ada hanya keburukannya saja. Masih beruntung apabila kalimat tersebut terucapkan dengan sadar, dengan tenang, kemudian dilanjutkan dengan kalimat kenapa tidak baik sampai akhir, tapi itu hanya kehendak saya, kehendak Allah yang berlaku.

Sedangkan "Kesan Tanpa Hilang", adalah adanya keinginan agar dalam berkumunikasi, dalam bergaul, baik atau buruk, kesannya tidak dihilangkan, tapi dipilih dan dipilah sehingga selalu bermanfaat dalam pergaulan. Kita kebelakangkan ego, keinginan kita,  walaupun baik dan benar, biarlah berjalan apa adanya, biarlah seperti air yang mengalir, sehingga kehendak Allah yang diutamakan.

Demikian sebuah pemikiran dari saya, mudahan-mudahan menjadi "Kesan Tanpa Hilang",  bukan  "Hilang Tanpa Kesan".
Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar