Laman

Senin, 31 Oktober 2011

Hati-hati


Kalau kita mau membuka mata, jelas tampak dalam penghidupan sehari-hari betapa cita-cita atau keinginan mencapai sesuatu mendatangkan kepalsuan-kepalsuan, pertentangan dan kejahatan di dalam hubungan antara manusia. Sekelompok anak-anak pun, kalau melakukan suatu permainan di mana terdapat kemenangan, setiap orang anak memperebutkan kemenangan itu dan sudah pasti akan terjadi persaingan, perebutan yang segera diikuti dengan pertentangan dan pertengkaran. Mengapa demikian? Karena dengan adanya cita-cita yang dikejar, mata ditujukan kepada cita-cita itu dan cita-cita itulah yang penting lagi! Cita-cita itu saja yang dianggap akan mendatangkan nikmat, permainannya tidak terasa lagi, seluruh gairah didorong oleh pengejaran akan cita-cita dalam permainan itu, ialah kemenangan.

Karena kita mementingkan cita-cita yang merupakan khayal karena belum ada, maka kita tidak mengacuhkan caranya, tidak memandang lagi kepada keadaan sebagaimana adanya. Kita memandang kepada masa depan, yaitu cita-cita, tidak pernah memperhatikan sekarang, saat ini. Maka terjadilah penyelewengan, terjadilah penggunaan cara-cara yang tidak sehat, semua demi mencapai cita-cita. 
 ·  ·  · Bagikan · Hapus
    • Yudie Eryanto 
      Kenapa dengan "Hati-hati" kok hatinya ada 2 yaaaa...? hemmm, saya teringat disaat saya nak berangkat kerja , saya pun pamit dengan istri " Bu Ayah berangkat kerja dulu...! Hati-hati yaa Yah.." heem muach...cium pipi kiri dan kanan, langsungsaya berangkat berjihat kerja demi keluarga lillahi ta'alah...diperjalanan kok teringat,..kenapa hati-2, ada apa dengan hati ini...??? tak lama difahamkan kalau diluar hati ini banyak kepalsuan, pertentangan, kejahatan pikiran..dan lain sebagainya...hati ini adalah tempat/alat /instrument NAVIGASI antar yg buruk dan baik,..selalu melihat monitor hati dalam hal keputusan walau selalu ada pertimbangan dari akal & pikiran, tapi hati yang judgment keputusan final,..Hati-hari agar saya selalu memakai/melihat hati ini dalam setiap keputusan...semoga hati ini selalu menjadi bersih dan menjadi Baithul Mahram,..tempat Allah menaruhkan kehendak kebaikan..Amin
      13 Oktober jam 10:12 · 
    • Syafuan Nur saya kutip status dari Bonang Sudrajat "Hatimu, Hatiku, Hati-hati... saya melihat manusia tidak akan bisa lepas dari egonya sebelum kesempurnaan datang , makasih Yudie, salam
      13 Oktober jam 10:18 · 
    • Yudie Eryanto Wa'alaikum salam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar